Pura-Pura Buta
Kamu pernah merasakan ini? Terpisah jarak dengan seorang teman baik, karena penugasan. Dalam keterpisahan jarak itu, temanmu merasa nelangsa, sebab jauh dari keluarganya. Dia kerap mengontakmu, minta didoakan agar segera kembali ke kota yang sama dengan keluarganya. Tiap dia mampir ke kotamu, sambil pulang ke keluarganya, dia kerap mengajakmu berjumpa. Dalam perjumpaan itu, kembali dia bercerita tentang ketidaknyamanan dia sebab jauh dari keluarga. Kamu merasa kasihan dan iba. Sebagai teman yang baik -yang bukan siapa2- kamu hanya bisa mendoakan agar dia segera dipindahkan kembali agar dekat dengan keluarga. Bahkan, sesekali kamu ikut mengumpat dan merasa marah kepada atasan temanmu itu, jika temanmu dilarang pulang mengunjungi keluarga. Kamu tersus memikirkan temanmu dan keluarganya. Kamu tulus merasakan kesedihan dan kegelisahannya, walaupun hanya bisa memberi doa dan memberi dukungan semangat. Selang satu dua tahun, temanmu itu mendapat anugerah kepindahan. Dia kembali bersama kelu