Dari Balik Jendela
Dari balik jendela, aku mengintip suatu dunia yang tak biasa. Dunia yang dipenuhi penjagal-penjagal. Pemangsa. Peminum darah bangsanya sendiri.
Tak biasa bagiku, tapi di sana tak ada sungkan. Tanpa ragu, tawa tamak semerbak di antara pekat aroma bangkai.
Dari balik jendela, aku menerka-nerka, mungkinkah aku salah satu dari mereka?
Tak biasa bagiku, tapi di sana tak ada sungkan. Tanpa ragu, tawa tamak semerbak di antara pekat aroma bangkai.
Dari balik jendela, aku menerka-nerka, mungkinkah aku salah satu dari mereka?
Comments
Post a Comment