Keputusan untuk Pulang

Sedari pagi aku bingung, pulang apa tidak...
Aku juga kepikirian rumah, di sana apa orang-orang rumah udah menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dengan benar?
Mardian pakai masker enggak kalau pergi? Mama masih ke pasar? Di rumah ada desinfectan? Ada hand sanitizer? Vitamin gimana?
Ada yang sakit atau enggak?
Semua pertanyaan itu muter di kepalaku.
Maka, sambil menuntaskan pekerjaan dan menbereskan cucian, menaruh sebagian pakaian di laundry, dan lain-lain, aku akhirnya memutuskan akan pulang ke Bandung malam ini.
Sementara, orang kantor sudah menunggu kelengkapan dataku untuk pengajuan WfH dari kampung halaman, khusus untuk pegawai yang pulang kampung.

Aku pulang pakai travel CT Trans jam 7 malam. Beruntung, malam ini penumpangnya hanya aku dan satu orang lain. Di waktu-waktu yang menuntut adanya physical distancing ini, aku harus memilah2 transportasi yang cenderung sedikit penumpang.

Sekitar jam 10 malam aku sampai di rumah. Ada Mardian. Dia membukakan pintu. Tadinya dia akan membawakan barang-barang bawaanku. Tapi aku cegah dia.
Lalu, aku segera bersih-bersih, mandi, mencuci baju dan tasku. Jam 12 tengah malam lewat aku baru selesai.
Aku tidur, dan mulai besok aku akan menjalani cerita baru, walau itu di kota lahirku sendiri.
All is well.. all is well..
and now I'm home.

Comments

Popular Posts