Aku, Inginku, dan Ketaksempurnaan Kesempatan

Inginku sangat sederhana dan tak mengada-ngada. Sekadar merangkum seisi taman, lalu mengekstraksinya ke dalam secangkir kopi rendah kafein. Kita akan mereguknya bersama tanpa khawatir asam lambung meluap dari kolam penuh ikan itu.
Inginku bukan celoteh antah-berantah. Bukan pula dongeng yang begitu dirindukan bocah. Ini sekadar celah untuk luapkan kelam isi kepala yang membuncah. Tanpa syarat meruah, aku hanya ingin ciptakan pantulan bulan di sudut lanskap yang pernah kaubingkai.

Inginku tak pernah istimewa. Seistimewa kesempatanku yang sama sekali tak pernah sempurna. Sesempurna kokoh pohon di tengah taman, yang utuh dan diandalkan orang-orang untuk berteduh atau berpacaran.

Ini aku, inginku, dan ketaksempurnaan kesempatan untuk bisa mengunci kenangan denganmu sebelum fajar tiba."

#suara hati segelas kopi susu
 

Taman Surapati
2 Juni 2013
12.21 AM

Comments

Popular Posts