Sabtu dan Kamu


Ini hari Sabtu. Entah kali keberapa kulewati di kota ini dengan pendar-pendar harapan untuk bisa bertemu kamu. Sekadar berbagi secangkir kisah yang tertuang dari seteko ingatan kita. Atau sama-sama bergeming di tengah gelagat kota, lalu menghimpun narasi yang berputar-putar di kepala.

Terasa berabad, aku menunggu bunga-bunga keajaiban merekah, lalu ciptakan kamu menyata di depan mata dan mengisi hijau Sabtu yang sesekali terasa sendu.

Pernah, ada sejumput Sabtu yang sama-sama kita warnai, dan itu tak akan terganti. Di situlah aku bisa rasakan teduh mata yang lain darimu. Di bawah teduh itu aku terlelap, lalu menculik ingatan tentangmu ke jagat mimpi. Kusimpan selamanya, dan aku ingin tinggal selamanya di dalam matamu, di dalam Sabtu yang terus terpasung di ingatanku.

Ini hari Sabtu. Entah sudah berapa ribu lembar permintaan yang dibawa pergi merpati. Permintaan untuk bersama kamu, menghabiskan hari lahir kita, menambah panjang cerita yang kutulis tentang pertemuan kita.

Ini entah Sabtu yang keberapa. Tak lama lagi pendar-pendar harapanku akan redup, dan mungkin tak akan pernah bisa kautemukan lagi.


Markas Jompers
8 Juni 2013
09.35 AM

Comments

Popular Posts