Dua Hari yang Jarang Ditemui

(tentang perjalanan lintas kabupaten... Bandung-Lembang-Subang-Sumedang)

12 Juli 2008 kemaren, salah satu temen seperjuangan gue di satrasia 2002 merit (UH... lagi-lagi tentang merit)... Yups.. padahal, beberapa waktu yang lalu gue sempet kehilangan harapan tentang merit (WAK! geuleuh pisan!)...
Yaahh... sudah... itu sudah berlalu... nggak begitu perlu untuk dipikirin....

Hari itu gue berangkat ber-7 dengan temen2 satrasia 2002... Dari kampus UPI, kami berangkat sekitar jam 14.30 ... Dian Hartati nebeng sama Ojak, Ria nebeng sama Breels, sedangkan gue nebeng sama Yadi. Di Cikole, team bertambah jadi 7 orang setelah kemunculan BOI...

Perjalanannya lumayan menyenangkan... apalagi gue dibonceng sama Yadi yang konstan nancap gas di kecepatan 100 km per jam... lumayan seru, meskipun saat tikungan gue berkali-kali nutup mata coz nggak tahan dengan kemiringan motor (Gue paling serem miring2)... ditambah lagi ada kejutan di setiap tikungan: Ya, ujug2 muncul truk, bus, dan samodel mobil2... Wuf... (untungnya gue nebeng... kalo gue bawa motor sendiri... cape deh....)

Yang jelas... gue masih rajin ngerekam perjalanan dengan kamera mungil gue..

Jam 16.00
kami istirahat sholat Ashar di masjid depan jalan Cagak... gue lupa namanya...
Masjid itu lagi direnovasi... gue juga sempet kelilipan debu barangkal...

Arrgghhh.... entah kekuatan apa yang menggerakkan tangan gue untuk terus menggiring sebatang rokok mengembuskan asapnya ke dalam mulut ini...
Menyebalkan.... kenapa gue jadi rajin ngerokok gini? Sejak kapan? ARRGGG!!!

Jam 16.30
Kami sampai di rumah Idah.... sang mempelai....
setelah ngisi kekosongan perut... langsung makan deeehhhh...
Wah, ternyata walaupun kami datan terlambat, makanannya masih berlimpah. Tentunya, Andi dan Rojak kegirangan.
Mungkin inilah bedanya hajatan di rumah sendiri dan di gedung sewaan... Memang, dari beberapa resepsi pernikahan, biasanya persediaan makanan resepsi rumahan lebih banyak daripada di gedung sewaan....

Jam 18.00
Kami sholat Maghrib di masjid yang letaknya tidak jauh dari kediaman Idah.
Di situ jugalah kami menyepakati rencana perjalanan kami selanjutnya..
Awalnya... karena aku nebeng ke Yadi, aku mau ikut ke rumah Yadi di Subang "kaditu". Sementara, Boi ngajak bakar-bakar di rumahnya.
Akhirnya setelah melalui berbagai pertimbangan, kami pun sepakat ke rumah BOI di Cimalaka Sumedang.

Jam 18.45
Kami pamit pada Idah dan keluarga. Kami juga berpisah dengan Yadi. Aku pun melanjutkan perjalanan menebeng pada Boi.

ROJAK dan CIKAWUNG

Mendadak, Rojak mengajak kami singgah di Cikawung. Itu adalah tempat kenangannya saat KKN tahun 2005. Kami pikir, kami akan diajaknya berkunjung ke rumah siaappaa gitu. Ternyata tidak... ya sudah, finally kami melanjutkan perjalanan...

CERITA MENYERAMKAN

Di perjalanan, Boi yang awalnya ayik mengobrol denganku, tiba-tiba menyuruhku diam.
"Git, mulai sekarang, jangan dulu banyak bicara, ya"
Aku pun mengiyakan. Selama sekitar 15 menit aku menutup mulut. Kulihat di sekeliling... pemandangan yang sangat angker... gelap... sunyi... dan MBO PAPO...
Yups... hutan... gelap tanpa lampu jalan....

LAlu...

akhirnya kami keluar dari wilayah mengerikan itu...
Boi pun membuka kembali pembicaraan yang tertunda. Ternyata, tadi Boi menyuruhku diam karena itu adalah daerah angker. Katanya, tempat itu adalah tempat pembuangan mayat saat ada pemberontakan salah satu organisasi yang sempat dilarang. Katanya sih...
Gila aje... imajinasiku lari sana-sini. Aku membayangkan... di pinggir jalan itu mayat-mayat hidup berkeliaran (seperti film Resident Evil). Dasar!
Saat kukisahkan pada Ria... langsung deh... TIIIIIREEEEEEN...


20.30
Kami sampai di Cimalaka... di rumah Boi.

10.30
Kami jalan-jalan muter-muter Sumedang. Kami bermaksud mencari makanan enak.
Lalu kami menjatuhkan pilihan pada SATE PAK ITING yang berlokasi di dekat alun-alun Sumedang.
Kami memesan sate kambing, ayam, dan sapi. Masing-masing mendapat jatah 5 tusuk.
Hummmm.. lezaaaat....

Comments

Popular Posts