Catatan di Balik Awan - Buku "Ketika Kata-Kata Berjatuhan dari Langit Jakarta"

Sumber: Ellunar Publisher


Ada rasa seperti lompat dari hulu air terjun, ketika saya sadar bahwa saya telah -kembali- menerbitkan buku tunggal. Rasanya sudah lama sekali, sejak "Seteko Kata Hati" saya terbitkan melalui nulisbuku.com pada tahun 2013. Dan kini, di tahun 2017, empat tahun setelah saya lahirkan project luapan rasa hati saya saat itu, saya kembali meluapkan rasa hati, lebih deras dan membasahi, sebab kata-kata itu berjatuhan dari langit Jakarta.

Buku "Ketika Kata-Kata Berjatuhan dari Langit Jakarta" adalah babak kedua dari luapan perasaan saya di "Seteko Kata Hati". Dapat diumpamakan bahwa "Seteko Kata Hati" adalah rintik gerimis yang romantis, sedangkan "Ketika Kata-Kata Berjatuhan dari Langit Jakarta" adalah hujan dalam volume yang lebih deras, namun masih dalam rasa gigil dan rindu yang sama.

Fiuuuh... akhirnya selesai juga. Luapan-luapan kata hati itu bisa saya kumpulkan dalam sebuah buku, dengan harapan banyak orang-orang yang semakin optimistis dalam penantian, apapun bentuk penantian itu. Setelah melalui berbagai drama kegalauan, khususnya dalam penentuan judul, "Ketika Kata-Kata Berjatuhan dari Langit Jakarta" ini bisa saya lahirkan. Entah kenapa, rasanya berat sekali menerbitkan buku ini. Seperti ada beban rasa yang tak ingin dipublikasikan. Tapi, saya mencoba kuat hati. Penerbitan buku ini ya harus tahun ini, dan syukurlah, Tuhan merestui.

Tak ada yang saya harap, selain semangat menulis saya yang akan senantiasa terpelihara dan tetap ada, untuk menuntaskan pekerjaan-pekerjaan melahirkan karya yang masih tertunda.

Salam semangat.

Comments

Post a Comment

Popular Posts