Jangan Biarkan (Hanya) Waktu yang Menjawab

Terkadang, dalam hal melupakan sesuatu, terutama kenangan buruk, orang-orang beranggapan waktulah yang akan menjawab semuanya. Dalam konsep seperti ini, seseorang diset agar berpasrah diri dan membiarkan waktu yang menghilangkan kenangan buruk itu.

Misalnya, saat kita diputuskan oleh kekasih, ditinggalkan oleh sanak keluarga yang meninggal dunia, atau hal-hal lain yang menumbuhkan kesedihan. Saat itu, kita memang harus memiliki kekuatan untuk ikhlas dan berserah diri karena Tuhan telah mengatur semua. Tapi, itu tidak cukup. Ada satu hal yang tidak kalah pentingnya, yaitu semangat dan usaha kita untuk melepaskan diri dari jeratan kesedihan. Kita tidak bisa membiarkan waktu saja yang menjawab segala kegelisahan kita. Memang, suatu saat nanti, kesedihan itu akan sirna, tapi semua itu tidak akan terjadi dengan sendirinya jika kita menutup diri dari hal-hal lain di luar kita.



Sebagai contoh, saat kita bersedih, apakah kita akan membiarkan diri kita mendekam di kamar tidur sambil menangis atau kita akan menemui teman-teman kita untuk merasakan kebersamaan sehingga tidak ada perasaan bahwa kita sedang sendiri.

Jadi, selain berpasrah pada Tuhan (Dialah yang mengatur semuanya, termasuk rasa hati kita), kita juga harus berusaha untuk melepaskan diri dari jeratan kesedihan itu. Mungkin itu akan mempercepat proses pemulihan kita dari rasa sakit dan sedih. Caranya, salah satunya mungkin bisa dengan mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang berguna. Kita juga bisa bertemu teman-teman kita. Bukan mencari solusi, karena untuk urusan solusi terhadap permasalahan, bagiku hanya orangnyalah yang bisa menemukan solusi. Kita bisa sekadar sharing atau melewati hari dengan kegiatan-kegiatan menyenangkan seperti berlibur.

Jadi, saat ada yang bertanya kepada kita: "kapan kamu bisa melepaskan diri dari kesedihan ini?" jangan dijawab dengan: "Hanya waktu yang bisa menjawab". Tetapi, jawablah, "seiring berjalannya waktu, saya akan berusaha untuk bangkit dan melanjutkan kehidupan yang singkat ini..."



sumber gambar:
http://hensyam.wordpress.com/2009/02/19/bila-waktu-berjalan-mundur/
http://blogs.discovermagazine.com/cosmicvariance/2008/11/24/what-if-time-really-exists/

Comments

Post a Comment

Popular Posts