Senja yang Berbeda

Senja selalu hadir dengan rasa yang berbeda.

Angin yang menyapa, kersak daun kering yang berserak, samar kicau burung, riuh manusia di sekitar, deru mesin di parkiran, asap rokok yang meliuk dari sela jemari,juga teh jahe yang terkadang terasa lebih pedas dari biasanya.

Mungkin, rasa hatilah yang membuat ilusi ini terasa berbeda, dari musim ke musim.

Dan aku masih saja bergeming, membiarkan pecahan ombak tempyas di wajah. Kadang, angin membuat goyah, tapi kuat firasat tak mampu ciptakan pengingkaran, dan turbulensi selalu mereda dengan sendirinya.

Lalu, di hadapan meja yang seharusnya tak pernah asing ini, kuramu gelagat dunia sehingga mengalirlah kekata yang menyatu dengan nada-nada parau di kepalaku.

Senjakah yang berbeda, ataukah hatiku yang mengubah melodi dan warnanya sendiri?


@kantinkantor 23 November 2012 16:30~when I'm feeling ignored and rejected

Comments

  1. Wah mantap git,Trnyata mun mnh nngkrong d kantin teh produktip nya? Jgna mnh wungkul s kntor pusat :D
    -haikel

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts