Untuk Sebuah Warna di Bulan Maret

Sumber gambar: http://www.wallfineart.com
Rasanya sudah sangat lama sejak untuk kali pertama kamu datang sebagai salah satu warna yang menghujami kedua mataku.
Waktu itu, kamu pernah ada sebagai dermaga yang jadi tujuan kapal-kapal, dan aku jadi salah satu kapal yang menujumu. Tetapi, kapal-kapal itu hanya singgah sebentar, lalu pergi menuju dermaga yang lain. Sementara, aku hanya bisa memasang jangkar pada jarak aman. Kuamati kapal yang berlabuh bergantian. Rasanya hampir tak ada kesempatan untuk mendekat dan berlabuh di situ. Hampir saja aku lupa.

Tapi, aku tak pernah lupa bagaimana kamu mengucapkan 'selamat ulang tahun' dengan cara yang tak biasa. Itu sempat jadikan aku merasa istimewa. Itu cukup bagiku.

Hey, apakah kau masih ingat, siapa sajakah yang pernah singgah di dermagamu?
Apakah mereka kini masih mengingatmu, seperti aku, meskipun aku tak menginginkanmu lagi.
Orang-orang lalu-lalang datang dan pergi mengisi ruang istimewa di hatimu. Ya, ruang yang rasanya belum pernah kuhuni sama sekali. Kadang, ada pintu terbuka untukku di ruang itu. Tapi, aku selalu takut. Selalu tak punya daya spektakuler untuk berani mengambil risiko saat masuk ke dalamnya. Dan pada akhirnya, aku memilih untuk berada di titik aman yang membuatku selalu merasa nyaman, walau sesekali aku harus berperang melawan kecemburuan.

Sekarang, lihatlah orang-orang itu, ya, orang-orang yang pernah singgah di ruang istimewa hatimu. Sekarang, mereka telah singgah di ruang istimewa hati yang lain. Mungkin melupakanmu. Tetapi, aku tidak.
Karena dulu, aku jatuh hati padamu tanpa syarat apapun, tanpa ekspektasi untuk dicintai, tanpa hasrat untuk memiliki. Semua mengalir indah seperti sungai-sungai jernih yang diarungi kawanan ikan salmon.

Mereka bisa saja jadi pemenang, karena bisa mampir di ruang istimewa hatimu. Tetapi, mereka serupa tokoh tambahan dalam film seri, yang datang mengantar cerita berbeda dalam setiap episodenya. Sementara, aku adalah tokoh pendamping, yang tak terlalu banyak ambil bagian, tetapi selalu ada dalam setiap serial itu.

Sekarang, aku harus pergi.
Aku harus mengakhiri petualanganku di kisah serial hidupmu. Aku juga harus berhenti mengamati dermagamu dari titik aman ini. Kapalku harus pergi melaju, mengarungi samudera, mencari dermaga lain yang kelak akan menjadi tempat singgah terakhirku.

Aku harus pergi, tetapi tak pergi.
Tulusku yang terlalu naif dan terlihat begitu kudus akan selalu memaksaku berada di sekitar hatimu.
Sebagai teman, sebagai figuran yang selalu siap sedia mendengar kisah dermagamu dengan kapal-kapal baru yang kini singgah di sana.

Kapalku berpaling dari dermagamu.
Dermaga dengan warna istimewa yang selalu berpendar setiap bulan Maret tiba.
Ya, kamu adalah salah satu warna pelengkap lukisan hidupku.

Ini aku, ini kamu, dan ini cerita kita yang pernah bersinggungan, lalu berpisah dalam cuaca yang cerah dan kromatis.

untuk seseorang yang terlahir di bulan Maret
18 Maret 2013


Comments

Popular Posts